Senin, 29 Februari 2016

Pemerintah Kejar Pemberlakuan Pengampunan Pajak




Hasil gambar untuk foto sidang dpr


Rencana   pemerintah  memberlakukan   pengampunan  pajak   atau  tax  amnesty   mulai   maret  2016 dibenarkan  oleh  presiden  Joko  Widodo.Bahkan  untuk  memastikan  tidak  ada  lagi  benjolan  dalam pengesahan  Undang-Undang  pengampunan  pajak, Jokowi  sampai  mengirimkan  surat  ke senayan,dimana  surat  itu  dibutuhkan  oleh  DPR  untuk  membahas  isu  dan  kesepakatan  dalam mengesahkan  Undang-Undang  pengampunan  pajak  ke  dalam  program  legislasi  nasional  prioritas.


Menteri  Koordinator  Bidang  Politik  dan  Keamanan  mengatakan  bahwa  surat  presiden  tersebut  telah  diterima  DPR  dan  dia  optimistis  bahwa  pemerintah  bisa  memberlakukan  kebijakan  pengampunan  pajak  dalam  waktu  dekat.Pengampunan  pajak  dibutuhkan  oleh  pemerintah  untuk  menarik  dana Warga  Negara  Indonesia  yang  disimpan  di  luar  negeri.Artinya,  bagi  mereka  yang  menarik  dananya  dari  luar negeri  dan  menempatkan   dananya  ke dalam  surat  berharga  yang  dikirim  pemerintah  akan mendapat  insentif.


Insentif  yang disediakan  RUU  pengampunan  pajak  adalah  tarif  penalti  yang  lebih  rendah  dari wajib  pajak  sebesar 1%  apabila  dilaksanakan dalam  3  bulan  sejak  RUU  pengampunan  pajak  ini  telah  diresmikan.


Wakil  Ketua  Badan  Legislatif  ,  Firman Subarjo menjelaskan , nantinya  apabila  pemerintah  secara  menyeluruh  menjalankan  RUU  pengampunan  pajak  ini , maka  pembalasan  dari  DPR  akan diserahkan  ke  Komisi  Sebelas  yang  memiliki  kewenangan  dalam  bidang  keuangan.


Namun  di  sisi  lain, Wakil Ketua DPR Fadli Zon  mengatakan  belum  ada  keterangan  pasti  untuk  membahas  atau  menunda  mengesahkan  RUU ini, sebelumnya  RUU  pengampunan  pajak  ini  masih  menjadi  dinamika  parlemen.Hal  tersebut  senada  dengan  Wakil  Ketua  DPR, Agus  Hermanto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar